Lari dari sebuah persoalan yang menimpa diri bukanlah suatu penyelesaian dari masalah tersebut. Saat sedang melangkah lalu di tengah perjalanan ada duri yang menghalangi langkah kaki atau ada kabut yang menghalangi pandangan mata. Ini adalah hambatan, jika sentuh duri itu maka akan melukai tangan, dan jika menerobos kabut maka bisa saja kaki akan terperosok ke dalam lubang yang tak terlihat pandangan. Mungkin beberapa saat akan tertegun. Tentang apa yang harus dilakukan. Apakah akan menunggu seseorang lewat dan menyingkirkan duri itu atau menunggu hingga kabut itu sirna terbawa angin?
Tetapi apakah tahu bahwa ada orang yang akan melewati jalan itu, atau apakah tahu bahwa akan ada angin yang menghembuskan kabut tersebut? Menunggu dalam ketidakpastian namanya, maka berapa lama waktu yang akan terbuang sia-sia dalam menunggu itu? Apakah yakin bahwa waktu masih ada? Sedang tak ada sesuatu yang dilakukan dalam mengisi waktu tersebut, cuma berdiam diri?
Bukan, bukan seperti itu caranya. Segera ambil duri itu, singkirkan ia yang menghalangi langkah kaki. Tak mengapa tangan akan terluka, darah itu tak akan sia-sia dalam pandangan Nya. Ambil segera sebuah tongkat, jadikan ia sebagai penuntun langkah dalam kabut itu. Bukankah seorang yang buta pun masih bisa melangkah dengan tongkatnya?
Karena Dia Maha Tahu, seberapa besar kesanggupan dan kekuatanmu. Tak akan diberikannya cobaan melebihi kesanggupanmu. Dia Maha Pengasih, senantiasa mencurahkan kasih sayang Nya pada seluruh makhluk. Maka apakah kau yang mengakui bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Nya akan dibiarkan Nya dalam ketakutan dan ketidakberdayaan? Yakinlah Dia menyayangimu.....
Ridho Mu adalah tujuan langkah ini,
Wahai hati kuatkanlah kesabaran itu...
Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Mu....
merasakan nikmatnya tiap hembusan nafas,
Tetapi apakah tahu bahwa ada orang yang akan melewati jalan itu, atau apakah tahu bahwa akan ada angin yang menghembuskan kabut tersebut? Menunggu dalam ketidakpastian namanya, maka berapa lama waktu yang akan terbuang sia-sia dalam menunggu itu? Apakah yakin bahwa waktu masih ada? Sedang tak ada sesuatu yang dilakukan dalam mengisi waktu tersebut, cuma berdiam diri?
Bukan, bukan seperti itu caranya. Segera ambil duri itu, singkirkan ia yang menghalangi langkah kaki. Tak mengapa tangan akan terluka, darah itu tak akan sia-sia dalam pandangan Nya. Ambil segera sebuah tongkat, jadikan ia sebagai penuntun langkah dalam kabut itu. Bukankah seorang yang buta pun masih bisa melangkah dengan tongkatnya?
Karena Dia Maha Tahu, seberapa besar kesanggupan dan kekuatanmu. Tak akan diberikannya cobaan melebihi kesanggupanmu. Dia Maha Pengasih, senantiasa mencurahkan kasih sayang Nya pada seluruh makhluk. Maka apakah kau yang mengakui bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Nya akan dibiarkan Nya dalam ketakutan dan ketidakberdayaan? Yakinlah Dia menyayangimu.....
Ridho Mu adalah tujuan langkah ini,
Wahai hati kuatkanlah kesabaran itu...
Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Mu....
merasakan nikmatnya tiap hembusan nafas,